Katanya si Sehari Tanpa Televisi....tapi....

Semalam Ayah menanyakan tentang perkembangan project story telling yang sedang saya coba rutin lakukan. Saya ceritakan tentang respon si kembar dan Raihan yang masih malas untuk mendengarkan cerita. Lalu spontan Ayah muncul ide, "Kenapa nggak sekalian aja sehari tanpa TV, nggak cuman pas Ibu lagi cerita aja...". Nah....ide bagus.... Sehari tanpa TV memang salah satu goals saya dan suami. Karena memang TV jadi bikin anak-anak males gerak semendidik seperti apapun tayangannya.

Dan saat sarapan tadi saya ceritakan ide Ayah ke anak-anak. Naila si setuju-setuju saja karena sampai jam setengah 4 dia di sekolah, Naila hanya minta nonton Mr. Maker di CBeebies saja nanti sore. Saya ijinkan karena tayangan ini mendidik. Naila memang tipe visual yang senang lihat tayangan tentang DIY atau membuat karya kreatifitas. Raihan awalnya nggak protes, tapi waktu saya bilang Raihan nggak boleh nonton Upin Ipin dulu dia protes juga. Saya bilang "Dicoba dulu ya Ray...nanti Raihan boleh pakai crayon Kakak buat gambar". Dia menganguk saja.

Pagi sampai menjelang siang lancaaar. Pas jamnya Upin Ipin tanyang Raihan mulai ribut. Saya alihkan dengan bermain huruf hijaiyah. Ray betah karena kertasnya warna warni..dan boleh main berantakan sepuasnya. Sorenya saya ijinkan Naila ninton Mr. Maker kesukaannya. Raihan juga jadi terhibur.

Malam setelah magrib Nay jadi bisa mengulang tahsin dan tahfid dari sekolah. Lalu berlanjut dengan mewarnai. Raihan asik main mobil. Dan saya melanjutkan story telling pada si kembar. Niatnya mau cerita Timun Mas, tapi kayaknya lebih asik kalau ngobrol santai saja pakai boneka tangan si kumi. Dan ternyata si kembar bisa perhatian lebih lama. Saya jadi menyimpulkan kalau saat bercerita kemarin itu saya yang kurang ekspresif. 

Sehari tanpa televisi meskipun masih bolong di sore hari lancaaaar. Besok boleh dicoba lagi.


Tantangan Hari Ke 14
Level 3
My Family My Team
KuliahBunsayIIP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TELEPATI

Gambar
“Hiks hiks hiks…aku takuuutttt…gelap, pengap…tolong…Ya Allah…harus gimana ini…” suaraku mulai parau, “Resi…tolong aku…aku harap kamu bisa dengar…” Air mataku tak terbendung lagi. Teringat kejadian pagi tadi. Aku kesaaaal sekali pada saudara kembarku Resi, pasalnya dia selalu bangun lebih pagi, selalu lebih rajin dan tanpa diminta bersedia membantu ibu dengan senang hati. “Halah…pasti ada maunya dia…”, kataku dalam hati. Tapi tidak lho, dia tidak pernah meminta apapun setelah membantu ibu. Seperti pagi ini, setelah shalat subuh berjamah Resi menawarkan diri untuk membantu Ibu mencuci piring. Kalau aku…mending tidur lagi saja. Toh Ibu dan Ayah tidak akan marah. Tapi ternyata yang aku harapkan berbeda. Ayah tiba-tiba memanggilku saat aku baru saja mau masuk kamar lagi. “Risa…sini Nak”. Aku segera mendekat, suara Ayah yang besar dan dalam membuat siapapun yang mendengar akan mematuhi apa yang dimintanya, belakangan aku baru tau kalau itu dinamakan wibawa. “Iya Yah”, jawabku samb...
Baca selengkapnya

Maagh Menyerang

Gambar
Saya tak pernah kena maagh sesakit ini. Selama ini alhamdulillah saya makan tak ada pantangan. Suami sampai kadang heran dan dicap "pemakan segala" 😅. Tapi entah kenapa magh saya sakit sekali. Saya runut semalam saya makan rendang. Dan sakitnya menjadi saat pukul 4 pagi, saat suami siap-siap akan ikut acara pembubaran panitia di luar kota. Bukannya mau membebani, tapi kalau sakit terus saya tak bisa membersamai 4 anak hari ini dengan maksimal. Saya curhat ke suami kalau saya sakit. Suami berpikir cepat. Karena beliau tau obat maagh sudah gak mempan sama saya. Maka beralih ke herbal lagi. Saya disuruh minum kapsul ikan gabus dan ekstrak teripang laut. Ini memang semacam penyembuh luka kalau menurut saya. Dan memang di lambung saya sudah ada tukak. Saya bawa rebahan. Pagi sekitar pukul 8 sakitnya sudah mendingan. Bisa dibawa aktivitas dan membersamai 4 anak. #day14 #Cilacap #SinergiAsaDanRasaBersamaPasangan #GriyaPortofolioAnak #PekaAkanUnikAna...
Baca selengkapnya

Pindahan Lagi....

Gambar
D ua minggu lalu tanggal 20 Agustus hari Minggu kami pindahan rumah. Kebayang sudah rempongnya pindahan membawa si kembar. Belum lagi Ray yang terkadang masih suka tantrum. Tetapi kami memang harus segera pindah karena alasan kenyamanan dan kesehatan. Maka sebelumnya suami dan saya berembug merencanaan strategi. Agar proses pindahan berjalanlancar. Malam sebelumnya memang sudah mulai packing barang-barang kecil seperti perlengkapan dapur dan lain sebagainya. Raihan harus dilibatkan supaya merasa penting, yaitu selalu ikut Ayah ketika memandu truk barang dan diserahi tanggung jawab memindahkan barang-barang kecil ke kendaraan. Saya yang mengabsen jumlah barang dan penempatan barang di kardus. Naila yang memang telaten dengan si kembar bertugas untuk menjaga kenyamanan dan keamanan si kembar, melapor kalau ada yang pub dan minta nenen. Memastikan ketersediaan diapers untuk si kembar dan menyuapi cemilan buat mereka. Tugas Naila memang tidak mudah, tapi saya lihat dia m...
Baca selengkapnya