Jalan-Jalan Malam Hari

Ayah hari ini masuk kerja pagi, jadi sorenya sudah di rumah. Anak-anak kelihatan bosan di rumah. Bosan main katanya. Waktu saya usulkan untuk Kakak belajar muroja'ah hafalan juz ammanya si Kakak bilangnya nanti malam saja. Okey....lalu biar nggak mager glundang glundung saja di rumah, saya mengusulkan buat jalan-jalan naik kendaraan sekeluarga. Padahal saya ada misi lain, selain biar gak bosen, saya dan Ayah yang biasanya asal jalan yang penting anak-anak anteng, tetapi kali ini saya mau ada proses belajar yang menyenangkan disitu.

Semua siap dan kami berangkat. Si kembar anteng saja tiduran berdua berdekatan. Si Kakak duduk di belakang. Mulai saya ajak ngobrol ketika melihat sepasang suami istri yang menuntun motornya karena kehabisan bensin sekitar 50 meter dari pom bensin. Si Kakak bilang "Bu, itu pasti kehabisan bensin". Saya menimpali "Kasian ya Kak, pasti capek". "Iya, kasian...soalnya Kakak pernah lho Bu sama Eyang begitu, Kakak ikut bantu Eyang dorong motornya". "Trus gimana Kak?". "Untung dorongnya nggak jauh, ada yang jual bensin di pinggir jalan. Kata Eyang kalau mau pergi-pergi harus dilihat bensinnya cukup apa nggak Bu, biar nggak mogok di jalan". "Iya Kak, betul begitu".

Perjalanan berlanjut, lewat rel kereta tiba-tiba suara khas palang pintu tertutup berbunyi, kereta mau lewat. Raihan antusias sekali. Tapi sayang kereta yang lewat nggak panjang, hanya bagian kepala kereta saja. "Keretanya sobek ya Yah?" Kata Raihan. "Itu mau ngambil ekornya di stasiun" Jawab Ayah. "Ekornya isinya apa Yah?". "Isinya penumpang sama barang-barang". Perjalanan berlanjut.

Si kembar mulai nggak tenang tidurannya. Ishana kepingin tengkurap, itu berarti butuh space yang lebih lebar. Aidan harus saya gendong. Kali ini Aidan saya dudukkan di pangkuan. Dia melihat dari jendela, lalu lalang kendaraan dan kelap-kelip lampu jalan. Aidan anteng, sambil ngemut jari juga. Lalu setelah Aidan mengantuk, saya taruh Aidan dan gantian Ishana yang saya pangku. Ishana lebih ekspresif, dia suka melihat lalu lalang kendaraan, kakinya ditendang-tendang. 

Malam ini bukan jalan-jalan biasa saja, ada proses belajar disitu. Si Kakak belajar empati melalui gaya belajar visualnya. Raihan juga mengenal kereta api dengan visualnya. Ishana yang menyukai lalu lalang kendaraan dan Aidan yang suka kelap kelip lampu juga belajar dengan gaya visualnya. 

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TELEPATI

Maagh Menyerang

Pindahan Lagi....