Dongeng, Bertutur Tanpa Menggurui

Alkisah ada seorang gadis kecil yang tinggal bersama dengan Neneknya. Gadis kecil ini sangat mudah menangis, dan kalau sudah menangis akan sangat sulit untuk ditenangkan. Sang Nenek melakukan segala cara untuk dapat meredakan tangis si gadis kecil, namun sia-sia, tangisannya tak juga berhenti. Lalu kemudian Sang Nenek menggendongnya di punggung sambil diceritakan kisah-kisah, iya ... Sang Nenek mulai mendongeng untuknya. Diluar dugaan, si gadis kecil terdiam memperhatikan Neneknya bercerita. Teman...ini bukanlah cerita fiksi, ini nyata. Gadis kecil itu bernama Seung Ah Kim yang ketika dewasa menjadi seorang International Storyteller yang inspiratif. Lihatlah ... betapa dongeng punya kekuatan untuk menenangkan tangisan anak-anak. Ternyata dongeng juga mempunyai banyak manfaat bagi anak-anak.

Ade Yulia Nurdiana salah seorang penulis buku anak best seller sekaligus pendongeng dari kota Banyumas menuturkan beberapa manfaat dari mendongeng, yaitu: melatih kemampuan mendengar, meningkatkan ketrampilan komunikasi dan bahasa, meningkatkan minat baca, merangsang imajinasi dan kreatifitas, membangun kecerdasan emosi, melatih anak berpikir kritis, menguatkan bonding keluarga dan menyampaikan pesan kebaikan.

Bagi saya, mendongeng juga dapat membangun imaji positif pada diri anak. Imaji positif menjadi konsentrasi saya karena anak-anak saya masih berada di kisaran usia 1-7 tahun. Dengan mendongeng, maka pesan kebaikan dapat tersampaikan dengan indah dan tanpa menggurui. Bagi anak usia 1-7 tahun yang sebaiknya tidak dibenturkan dengan aturan yang mengekang dan larangan-laranangan yang menakutkan, dongeng bisa menjadi solusi bagi orang tua untuk menanamkan kebaikan dengan cara yang asik dan menyenangkan. Karena ada 3 hal yang tidak akan ditolak oleh anak-anak, yaitu: dongeng, bermain dan hadiah. 

Namun yang sering saya alami adalah semangat untuk mendongeng seringkali naik turun. Kekurangan ide dan kreatifitas  juga menjadi penyumbang turunnya semangat mendongeng. Karena itu dibutuhkan komunitas mendongeng beranggotakan ibu-ibu yang sedang mencoba membiasakan mendongeng bagi anak-anak mereka sehingga bisa berbagi semangat dan solusi mengenai kesulitan yang dihadapi ketika mendongeng. Salah satu komunitas itu bernama Komunitas 30 Day Emak Mendongeng. Mengapa 30, karena disini ada tantangan untuk rutin mendongeng selama 30 hari berturut-turut. Dengan adanya tantangan tersebut diharapkan para Emak menjadi terbiasa mendongeng setiap harinya.

Dan nyatanya dengan semakin sering mendongeng, maka kemampuan kita akan semakin terasah. Dengan begitu ide cerita semakin beragam, dari hal sederhana bisa dijadikan dongeng yang bermakna. Anakpun yang awalnya hanya bisa bertahan mendengarkan cerita kita selama 3 menit saja, lama kelamaan waktunya untuk mendengarkan cerita kita akan semakin lama. Sering kali juga anak-anak memberikan ide untuk bercerita tentang apa hari ini. Menarik bukan? Maka mulailah mendongeng dari sekarang. Dimulai dari niat lalu pilih pesan yang akan disampaikan, dan mulai bercerita. Satu lagi ... memdongenglah dengan hati agar pesan kebaikan dapat tersampaikan. Selamat mendongeng ...

#30DEM
#Day30





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TELEPATI

Maagh Menyerang

Pindahan Lagi....