Ekstrakulikuler

Setahun yang lalu saya harus mengisi lembar wali murid tentang pilihan kegiatan ekstrakulikuler pilihan anak dan menandatanganinya. Saya tanyakan ke Naila sulung kami, mana kegiatan yang dia pilih. Waktu itu pilihannya: Sains, Kaligrafi dan Taekwondo. Saya jelaskan satu persatu, dan nampaknya Nay masih kebingungan. Karena itu Ayah membuka youtube dan memperlihatkan kegiatan-kegiatan tersebut satu persatu. Nay tertarik dengan Taekwondo. Dalam hati saya senang karena itu pilihan bagus untuk meningkatkan kepercayaan diri. Dan dalam waktu setahun tersebut Nay mengikuti Taekwondo tanpa keluhan.

Beberapa waktu yang lalu Nay naik kelas. Kembali dibagikan lembar ekstrakulikuler yang harus wali murid isi. Pilihannya bertambah 2 kegiatan, sepakbola dan panahan. Saya tanya ke Naila mau pilih yang mana, mau melanjutkan Tekwondonya atau ganti yang lain. Dengan ragu dia menjawab: "Sebenernya pingin panahan, tapi tadi ikhwan bilang panahan bukan buat akhwat". Maksudnya tadi ada teman laki-laki di kelasnya yang bilang kalau panahan bukan buat anak cewe. Lalu saya perlihatkan video pertandingan panahan anak-anak dari youtube. Naila antusias liatnya. Disitu banyak anak perempuan yang main panahan. Mantap Nay memilih panahan.

Memang ekstrakulikuler hanya sekali setiap pekan. Dan setiap pulang panahan Nay selalu riang bercerita. Bagaimana senangnya dia memegang busur. Bagaimana senangnya saat dipuji pelatihnya. 

Tadi di TV ada acara Hitung Mundur Asian Games. Dan tanpa diduga Pak Jokowi membuka hitung mundur dengan panahan. Nay senang sekali melihatnya, antusias dia bilang kalau busur Pak Presiden sama seperti punya pelatihnya. Dia bilang busurnya itu berat. Dan berseru senang waktu Pak Jokowi mengenai papan sasaran. Dia bilang juga mau rajin latihan panahan supaya bisa ikut lomba.


#Tantangan10Hari
#GameLevel7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TELEPATI

Maagh Menyerang

Pindahan Lagi....