Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Rapi Menyimpan Alat Tulis

Gambar
Pagi tadi Naila sukses menjadwal pelajaran. Saya kira semua beres, tapi saya ingat 2 hari sekali kan memang pinsil-pinsilnya harus diraut biar siap pakai di sekolah. Tapi....begitu buka kotak pensil ada 2 pinsil dan penghapus pinsil yang entah nyelip dimana kali ini. Untuk hal ini memang cukup menguras kesabaran. Karena kejadian ini gak hanya sekali, sudah berkali-kali terjadi. Tapi Nay bilang dia gak merasa menjatuhkan. Lalu kami cari di lemari buku, siapa tau nyelip di dalam buku. Nggak ada di lemari. Mungkin jatuh dibawah meja belajar. Kami mencari agak lama. Lalu setelah buka tas lagi, ternyata ada di dalam buku terjadwal. Fiuuuhhh.... Gak boleh kejadian lagi ni...pikir saya. Saya kemudian minta Nay untuk tidak teledor lagi dan mengembalikan barang ke tempat semula bila sudah selesai digunakan. Kalau disiplin ngembalikan barang ke tempat semula gak akan ada waktu terbuang sia-sia. Nay mengangguk mengerti, dan yang terpenting saya gak habis kesabaran pagi tadi. #hari5 #tantan...

Jadwal Hari Senin

Gambar
Hari Senin biasanya hari yang sibuk sekali. Ayah berangkat kerja pagi, Naila pun akan sekolah dengan membawa perlengkapan yang beda dari hari biasanya. Nay sudah berjanji semalam untuk menjadwal sendiri dan menyiapkan perlengkapan sendiri. Jadi subuh tadi dia mulai menjadwal sendiri. Lalu perlengkapan sekolah seperti topi, sabuk dan dasi dia siapkan juga, meskipun sempat bingung karena dasinya entah nyelip kemana. Akhirnya ketemu di tumpukan buku. Saya ingatkan lagi untuk disiplin mengembalikan barang ke tempatnya semula setelah selesai digunakan agar kalau mau digunakan lagi nggak susah nyarinya. Seperti dasi, topi dan sabuk ini, nanti sepulang sekolah dikembalikan lagi ke tempat semula. Saya perhatikan Naila lebih berusaha untuk teliti memasukkan buku-buku ke dalam tas. Tetapi memang masih harus diingatkan tentang kerapihan lemari bukunya, juga tentang perlengkapan sekolah yang harus dibawa. Good job Girl, next time gak usah pake diingetin lagi ya... #hari4 #tantangan10hari...

Life Skill: Melipat Baju

Gambar
Beberapa waktu yang lalu di kelas Naila ada pelajaran Life Skill ,  temanya Melipat Baju. Namun sayang waktu itu Nay sakit, jadi gak bisa ikutan. Kami dikirimi foto-foto kegiatan teman-temannya saat berlatih melipat baju di WA group. Dari situ saya simpulkan bahwa target untuk kelas 1 SD adalah bisa melipat baju atasan, bawahan, jilbab dan alat sholat. Melihat foto teman-temannya, Naila jadi terpacu juga untuk bisa melipat baju.  Jadi ketika Nay sembuh, dia meminta saya untuk memberi contoh cara melipat baju. Kemudian sesekali saya libatkan dia ketika saya sedang melipat baju. Hari ini kebetulan Ayah pergi ke Yogyakarta, praktis hanya saya dan anak-anak yang tinggal di rumah. Baju-baju yang sudah diangkat dari jemuran, memang akan dilipat dahulu untuk dimasukan lemari, dengan tujuan supaya kamar tidak kelihatan berantakan, kemudian baru akan disetrika oleh Ayah. Maka hari ini, saya minta Naila untuk melipat bajunya sendiri, tidak banyak memang, hanya beberapa. Saya perhatik...

Memadupadankan baju sendiri

Gambar
Hari ini sekolah Nay libur. Kesempatan kami untuk "family outing". Gak jauh-jauh, hanya ke bumiayu saja, 1 jam dari cilacap. Karena dekat, persiapannya jadi nggak banyak. Saya cukup siapkan perlengkapan untuk si kembar saja. Nay sulung kami semangat sekali. Pagi-pagi sudah mandi tanpa disuruh (kalau libur suka malas mandi dia). Lalu memilih baju sendiri, untuk kemudian memilih jilbabnya. Saya jelas bukan tipe ibu fashionable yang akan cerewet ketika padupadanan baju anggota keluarga tidak sesuai. Tapi memang kadang sering saya koreksi kalau kurang pas atau warnanya terlalu nabrak. Nay sering memperhatikan saya saat mengkritik baju ayahnya, dan beberapa kali saya siapkan baju untuk dia satu setel (atasan, bawahan dan jilbab). Namun pagi tadi, saya biarkan Nay mengambil baju sendiri dari lemari, saya ingin tau apa dia bisa memilih baju sendiri. Atasan dan bawahan sudah dia pakai, lalu berdiri beberapa saat untuk menimbang-nimbang jilbab mana yang dipakai, yang pink tua itu ke...

Menjadwal sendiri

Gambar
Tantangan 10 hari ini keren sekali. Mengajarkan kemandirian memang hal yang alami, hendaknya dilakukan oleh ibu secara otomatis sesuai dengan usia anak. Tetapi ketika tantangannya harus diportofoliokan, dicatat perkembangannya, rasanya kok ada banyak sekali yang belum saya dan ayahnya ajarkan ke Naila putri kami yang 6 th. Sebagai sulung dari 4 bersaudara memang secara tidak sadar kami menuntutnya untuk mandiri, namun kami sadar cara yang kami lakukan kadang salah dan terlalu memaksa. Dengan adanya tantangan 10 hari ini saya akan mulai mendampingi Naila belajar beberapa kemandirian dengan cara yang baik tentunya. Kemandirian itu berupa: Bisa mempersiapkan buku-bukunya sesuai jadwal pelajaran dan menyiapkan baju serta minum untuk dibawa ke sekolah. Bisa melipat baju dengan rapi. Mencuci piring yang baru digunakannya sendiri. Merapikan kamar tidurnya Tadi malam, saya komunikasikan tentang beberapa kemandirian yang bisa dikerjakan anak umur 6 th. Dia mengerti dan ingin memulai d...

Komunikasi Produktif dan Konsep Ibu Tangguh

Saya menyadari bahwa seorang ibu adalah "pusat emosi" di rumah. Suami dan anak-anak mengandalkan Ibu untuk pemenuhan "kebuhan emosionalnya", yaitu kebutuhan untuk selalu nyaman, merasa diterima, didengarkan dan tempat dimana selalu ada kebahagiaan. Contoh kecil saja, ketika anak pulang sekolah, hal pertama yang dicari adalah Ibu, tak sabar untuk menceritakan kisah seru selama di sekolah. Pun seorang suami ketika pulang bekerja, setelah berlelah-lelah ingin disambut dengan senyuman istri di rumah. Jadi bila Ibu tidak stabil secara emosi, maka runtuhlah kenyamanan dalam rumah tangga. Ternyata emosi yang tidak stabil bisa berasal dari kelelahan karena tugas-tugas rumah tangga, maka perlulah kiranya bagi keluarga saya untuk berbagi peran. Dan...konsep berbagi peran ini akan sukses kalau dikomunikasikan dengan baik. Bagi saya yang memang komunikasi jongkok, tantangan 10 hari ini memang benar-benar jadi chalange untuk diri saya sendiri,saya harus berusaha lebih kera...